fab

fab

mahameru

Mataku tak pernah bisu, Tatapanku selalu mencari makna, Dimana bibirku akan menyampaikannya.

Kamis, 12 Juni 2014

Sajak Pertemuan Sore

"Untukmu yang ingin kukembalikan dalam keadaan itu"
 
Jika rindu adalah aku
Tumpah meruah tangisnya di pundak
Deru sunyi yang tak terusik
gambarkan ku yang kini kosong
Tertimbun hayal dalam
Dalam sedalam terdalam


            Dan kubiarkan ini mengoyak.
            Mencakar-cakar isi-isi
            Dan kemudian kulepaskan ke permukaan
Agarlah kau lihat yang selalu kau tutupi;
Menutup jemari indahmu untuk genggaman 
Merunduk jauhi dekap pelukan


Waktu hanyalah jembatan runtuh
yang tak mungkin bisa kuperbaiki
Dan jika kenangan adalah debu,
biar Sang mimpi yang kumpuli
beribu puing dalam tapak sesal
Agar dia kembali
kembali menghampiri dalam hayal dan imaji
Lagi, lagi.


            Dan apakah bila
kini kau menutup langitmu untuk mimpiku
Biarkan aku terjatuh,
bersama titik hujan yang mengantar pertemuan kita sore itu 
Sore yang lampau, terpaut lampau, dibalik jembatan runtuh


Dan apakah bila
Kau menutup jendelamu untuk maafku
Biarkan aku terjebak,
dalam sebuah malam penuh petikan kasmaran
yang terlantunkan untukmu seorang
Dan kita pun tahu, awal semai hati ini bersua
Di malam yang merdu itu

Dan, apakah bila
Kau kembali membuka pintu
Kan kurangkai malam-malam yang penuh dengan tawa mungilmu
kepada senja yang elok menghangatkan
tanpa ku hapus sedikitpun titik hujan di pelupuk kenangan.
Karena tak ada yang sesederhana gurau sore bersama senyum
Dan kembali bertukar tawa denganmu.

Selasa, 10 Juni 2014

Cangkir Inspirasi

Kurangkai kata jika pijakan tak terbaca
Kau memengaruhiku untuk melanjutkan
Daya cita kupangku dengan harapan
Kau memintaku untuk terjaga

Hitam pekat..
Mengalirkan air ke hulu

Alunan aroma ciptakan rangkai kata
Kau  biarkan aku tetap tenang
Samar tak kualami jika denganmu
Bawa pergi ribuan kelabu
Cangkir inspirasiku

Minggu, 08 Juni 2014

DRIED: You Don't Even Know Me


There some words I want you to know,
But I can't say it now
cause it's hard when you're still with him
For some reason I want to wait
Cause you deserve more than him
But you never realize it.


And you fade away,
and I'm wide awake.
And you with your line,
and I'm drying out your side.
And you fade away,
and I'm wide awake.
And you far away,
and I can't step outside.

There's something you don't know
and you blind about it
I always behind you
and you never look back
There's something you don't know
that you misjudge about me
Cause you don't even know me
Cause you don't even know me

Maybe something hiding on your sky
And you walk away
And you're trying
to know if it's beter than now
And you wish you could go now
I've been keeping this dream for a while
Stay far and watching you smile

It's easy to see and lie
But it's hard to fade.

Rabu, 04 Juni 2014

Asa.



Datanglah sebuah rasa
Dimana rasa dicipta, untuk dirasa
Merasakan rasa-rasa yang baru asa
Tak perduli terasa putus asa
Karena Kamu yang mencipta apa yang kurasa

Berlututku dibuat tak berasa, pula.
Diruntuhkan kelalaian, berjalan menghapus dosa-dosa.
Kini ku hanya sisa-sisa
Binasa! Binasa asa-asa!

Kini.. kuselimuti  kembali sisa-sisa
Tapi, Jelita!
Percayalah.
Kubasuh janji ini dari kumpulan sisa
Dan semua kuserahkan pada asa
yang tak akan binasa
Bersama rasa-rasa, bersama Jelita.

Resah



Resah memendar jiwaku
Resah membirukan sendu
Resah tiba tak pernah merdu
Resah, bila terus memeluk janjimu
Resah meredupkan tulusku
Resah?
Resah!      
Ku tertunduk di semenanjung kelabu.

Doa Langit Untukmu

Ku tak mau mengagungkan
Tapi kamu,
selalu tampak berdiri mengagumkan.
Dan bila langit malam tadi
yang berbalut sunyi
telah kutembakkan beribu syair permohonan.
Hanyalah kau, alasan yang kutitipkan
Beserta seluruh kumparan harap yang mengharap

Dalam malam berlapis malam
Berceritalah Ku.
Ku lagukan pada bintang yang benderang
Ku tahu, ia lah pucuk tatapan kita malam ini
Bersama jejak Ku yang mencari peraduan,
juga Kamu..
dan sebuah genggaman di pucuk samudera bintang
Ku lantunkan doa langit ini, untukmu.

Inisial NM



Seperti angin;
berhembus di sanubari
tanpa pernah bisa ku menggenggam.
Seperti pancar warna pelangi;
yang tak selalu bisa kunikmati
jikalau titik air langit yang tersedu
dijemput sang fajar sore yang meranum.
Begitupun dirimu,
yang tak selalu menemani senjaku.

Hanya titik penuh kegelisahan
yang membasahi pelupuk mataku.
Keresahan akan kehadiran.
Kembali..
Kembalilah..
Juwita hati ini

Seperti bintang malam;
kau bersinar sepanjang peraduan malam
tanpa pernah kugapai ujudmu
dan kujaga sinarmu.
Bersama malam yang tak pernah hangat
Peluh rindu kian menyiksa
Kembalilah..
Tinggal, tanpa berpaling dari dekapan
Membunuh rindu yang menjeratku.